Produk Lokal
Chunky! Lip Cheek Crayon
Produk yang ketiga adalah Chunky! Lip Cheek Crayon. Seperti namanya sendiri Chunky! Lip Cheek Crayon ini berbentuk seperti crayon dan sangat mudah diaplikasikan.
Keunggulan dari produk ini adalah sangat multifungsi karena dapat digunakan untuk bibir, pipi, dan juga untuk mata. Maksudnya adalah dapat digunakan sebagai lipstick pada bibir, blush on pada pipi, dan eyeshadow pada mata.
Chunky! Lip Cheek Crayon memiliki 5 pilihan warna yang berbeda-beda warna tersebut adalah Carlo, Kahlo, Maccio, Pablo, dan juga Rothko. Jika Anda akan membeli produk satu ini, Anda bisa menyiapkan uang kurang lebih Rp 125.000.
Produk-produk Rollover Reaction terfavorit
Saat ini produk yang dimiliki brand lokal satu ini telah banyak sekali. Namun pasti setiap brand memiliki produk yang favorit menurut konsumen.
Yuk intip produk apa yang menjadi favorit di brand lokal ini dan wajib banget Anda coba.
Halolight Luminizing Stick
Produk yang selanjutnya adalah Halolight Luminizing Stick. Jangan salah ya brand lokal ini juga mengeluarkan produk bronzer loh. Produk bronzer ini hadir untuk Anda dalam 3 pilihan warna loh.
Apa saja sih warnanya? Warnanya adalah oonlit, Roseate Glow, dan Sun Gleam. Produknya dapat terbilang kecil, karena itu pastinya akan memudahkan Anda saat bepergian, karena produk ini mudah dibawa kemanapun.
Selain itu produk ini menawarkan klaim proof color loh sehingga akan tahan lama saat Anda pakai seharian, pastinya warna bronzer ini dapat membuat kulit Anda lebih cerah dan merona.
Tak hanya itu, warna shade bronzer ini mampu menimbulkan kesan yang fresh dan efek natural pada wajah Anda. Tertarik mencoba produk ini? Yuk siapkan uang sebesar Rp 139.000.
Daftar harga bonsai beringin lokal terbaru Desember 2024
Beringin Lokal Local Iprik Kimeng Bibit Berakar Bonsai Ficus BR-2030
Bonsai Beringin Lokal Local Iprik Kimeng Ficus Microcarpa Bonsae B-BR-001
Bonsai Beringin Lokal Local Iprik Kimeng Ficus Microcarpa B-BR-005
Bonsai Beringin Lokal Local Iprik Kimeng Ficus Microcarpa B-BR-004
Beringin Lokal Local Iprik Kimeng Bibit Stek Batang Bonsai Ficus 30 cm
Beringin Lokal Local Iprik Kimeng Bibit Berakar Bonsai Ficus BR-3040
Tanaman Bonsai Beringin Lokal 20 cm Meme Bahan Hijau Subur REAL PICT Sesuai Gambar
Beringin Lokal Local Iprik Kimeng Bibit Berakar Bonsai Ficus BR-1020
This Account has been suspended.
JAKARTA, BKKBN --- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengapresiasi inovasi-inovasi daerah dan melakukan Kajian Praktik Baik terhadap kebijakan dan inovasi yang dilakukan kepala daerah.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dokter Hasto, yang sebelumnya menjabat Bupati Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapat perhatian istimewa dari BRIN melalui konsep pembangunan bernama “Bela-Beli Kulon Progo”.
“Bela-Beli Kulon Progo” telah mewujudkan kemandirian ekonomi dengan membela dan membeli produk lokal. Gerakan Bela Beli Kulon Progo merupakan salah satu upaya inovasi. Gagasan gerakan Bela Beli Kulon Progo ini dituangkan dalam Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 117 Tahun 2013.
Program ini bertujuan mendorong semangat kemandirian daerah yang berdampak pada peningkatan ekonomi. Melalui kebijakan ini Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mengajak masyarakat sekitar dan pengunjung untuk membeli produk lokal, asli buatan masyarakat Kulon Progo.
"Sebanyak-banyaknya konsumsi harus dikuasai sendiri. Gotong Royong perlu dihidupkan dań dirawat," ujar dokter Hasto saat menerima audiensi jajaran BRIN, di kantor BKKBN, Jakarta, Rabu (3/7/2024).
Program inovasi yang dikembangkan Pemkab Kulon Progo saat dokter Hasto menjabat bupati, sekaligus juga untuk merealisasikan filosofi 'Bangunlah jiwanya, Bangunlah raganya.' "Semoga BRIN bisa mendorong inovasi dan revolusi terkait dengan program-program pembangunan," harap dokter Hasto.
Program Gerakan Bela Beli ini telah mendapatkan banyak penghargaan, baik skala nasional maupun internasional. Pada 2016 lalu, program Bela Beli Kulon Progo meraih penghargaan Beli Indonesia Award Panji Cakra Buana 2016 yang diselenggarakan oleh Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) di Gedung Smesco Jakarta (Humas Apkasi, 2016).
Pada 2020 lalu, Pemda Kulon Progo juga meraih penghargaan Natamukti Awards 2020 dalam kategori sebuah daerah yang menjalankan program belanja barang dengan kegiatan komunitas warganya di perantauan.
Perencana Utama Direktorat Kebijakan Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Hamid mengatakan berdasarkan hal itu, maka BRIN dalam hal ini Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah sebagai Pembina Teknis Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) atau Badan perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA), merasa perlu untuk melakukan studi tiru dalam bentuk Kajian Praktik Baik (Best Practice) tentang Program “Bela Beli Kulon Progo”. Tujuannya agar dapat “ditularkan” ke daerah lain dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi daerah.
Tujuan Kajian Praktik Baik (Best Practice) tentang Program “Bela Beli Kulon Progo” adalah mengidentifikasi program “Bela-Beli Kulon Progo” dalam mendukung kemandirian ekonomi daerah, terpetakannya pelaku program “Bela-Beli Kulon Progo” yang dapat dijadikan praktek baik untuk studi tiru pada daerah lain. Selain itu, tersusunnya rekomendasi praktek baik program “Bela-Beli Kulon Progo” dalam mendukung kemandirian ekonomi daerah.
Hasil riset yang dilakukan Hamid, setelah sekitar 12 tahun program tersebut berjalan hingga saat ini, gerakan dari program ini masih tetap terjaga. Bahkan terus tumbuh inovasi baru, yang antara lain adalah produksi air kemasan yang dimotori oleh PDAM Kabupaten Kulon Progo dan saat ini sudah mendirikan pabrik air kemasan dengan merk Air KU.
Air kemasan Air KU saat ini telah menjadi kewajiban untuk digunakan dalam semua aktivitas yang ada di semua OPD di Kabupaten Kulon Progo dan sudah meluas ke sekolah dan pertemuan PKK serta rapat-rapat di desa, RW dan RT. Bahkan pada saat hajatan masyarakat sudah menggunakannya.
Di samping itu juga sudah dipasarkan pada gerai-gerai penjualan kebutuhan pokok masyarakat, terutama Toko Milik Masyarakat (TOMIRA).
TOMIRA merupakan Upaya untuk menguatkan peran koperasi dan dengan dukungan Peraturan Daerah No 16 Tahun 2021 bahwa pada jarak kurang dari 1.000 meter dari pasar tradisional tidak boleh ada pasar modern seperti Gerai Alfa Mart dan Indomaret.
Sedangkan pada jarak lebih dari 1.000 meter dari pasar tradisional boleh didirikan Gerai Alfa Mart dan Indomaret tetapi harus bekerjasama dengan koperasi dan sahamnya 51% milik koperasi
Sementara sisanya dimiliki kedua gerai tersebut. Hal lain yang menarik, saat ini ternyata sudah terdapat 7 TOMIRA yang mampu diakusisi dari Gerai Alfa Mart dan Indomaret dan sahamnya sudah 100 % milik koperasi.
Alfa Mart dan Indomaret tetap terlibat dalam pengelolaan gerai tersebut sampai koperasi benar-benar mampu mengelola gerai tersebut. Posisi kedua gerai tersebut lebih sebagai pemasok produk. Hal lain adalah produk UKM disediakan space seluas 20% dari luas gerai tersebut.
Melalui program “Bela Beli Kulon Progo” ternyata dengan adanya kebijakan penggunaan Batik Lokal telah menumbuhkan usaha pengrajin batik. Yang menarik, mulai banyak anak muda yang melakoni usaha ini. Pasar dari produk batik lokal ini tidak saja menyasar ASN yang diwajibkan menggunakan baju batik dua kali seminggu, tetapi juga untuk seragam sekolah, seragam PKK, Majelis Taklim dan lainnya.
Pemerintah daerah Kabupaten Kulon Progo juga membuat Surat Edaran yang mewajibkan dan menetapkan para ASN untuk membelanjakan uangnya membeli produk lokal sesuai golongannya.
ASN di Kabupaten Kulon Progo juga diwajibkan membelanjakan uangnya untuk membeli beras lokal hasil dari petani lokal dan jumlahnya disesuaikan dengan golongannya. Tetapi yang menarik, banyak ASN yang membeli melebihi jumlah yang telah ditetapkan dengan alasan rasanya lebih enak dari beras luar Kulon Progo.
Turunan lainnya dari Program “Bela Beli Kulon Progo” adalah keberhasilan Pemda Kabupaten Kulon Progo “menego” Bulog dalam mendistribusikan beras Raskin sebanyak 10% melalui Beras Daerah (Rasda) yang diambil dari produk petani lokal.
Pada saat ini Pemkab Kulon Progo berhasil mendapatkan 50 ton dari 550 ton yang disalurkan Bulog di daerah ini. Sebenarnya pada awal program ini Pemkab Kulon Progo berhasil “menego” Bulog sampai 100% berasnya diambil dari hasil petani lokal.
Sayangnya, hal itu hanya berlangsung dua tahun karena kebijakan pemerintah pusat yang meragukan keberlanjutan pasokannya. Tetapi, menurut GAPOKTAN, hal itu tidak benar dan petani siap memenuhi sampai 550 ton.
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kulon Progo membangun Aplikasi Bela Beli Kulon Progo untuk memasarkan produk produk UKM dengan konsumen awal dari ASN melalui perjanjian kerja di lingkungan pemerintah setempat.
Jika aplikasi ini nantinya sudah OK, maka akan dibuka untuk masyarakat umum dan pada saat ini sudah sekitar puluhan UKM yang ikut dalam aplikasi ini.
Inovasi yang terakhir sedang dikembangkan adalah mendorong agar pemesanan melalui aplikasi tersebut berbasis bebas ongkos kirim atau ongkir.
Program “Bela Beli Kulon Progo” yang telah mampu menggerakkan ekonomi daerah Kulon Progo, tentu di dalam perjalanannya masih menemukan berbagai tantangan. Antara lain, konsep dan implementasi dari Program “Bela Beli Kulon” belum terdokumentasi. Terutama dalam bentuk buku untuk menjadi bahan literasi bagi generasi mendatang.
Selain itu, pelaku UKM lokal Kabupaten Kulon Progo belum mampu secara kontinyu memenuhi 20% space yang disediakan TOMIRA untuk diisi dengan produk lokal. Berikutnya, belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap program “Bela Beli Kulon Progo”. Terutama terkait pelaporan untuk pemantauan program ini
Banyak koperasi yang belum “pede” untuk terlibat dalam Program “Bela Beli Kulon Progo” terutama terkait dengan pembentukan TOMIRA.*
Editor: Santjojo Rahardjo
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penamaannya yang berbahasa Inggris, beberapa brand asal Indonesia disangka punya luar negeri.
Sangat disayangkan, ternyata masih banyak masyarakat Indonesia yang berpikir bahwa beberapa local brand berasal dari negara luar.
Padahal faktanya produk-produk dalam negeri tidak kalah dengan negara lain. Kualitasnya pun tak perlu diragukan lagi, yakni setara dengan kualitas Internasional yang sudah mendunia.
Penasaran produk lokal apa saja sih yang sering dikira merek Internasional? Berikut 5 brand lokal yang disangka berasal dari luar negeri. Langsung simak ulasannya dari Popmama.com, yuk!
Perempuan menganggap penampilan sangatlah penting. Bukan hanya dari outfit yang dikenakan, aroma tubuh pun juga sangat diperhatikan.
Berbicara mengenai wewangian, tahukah kamu bahwa parfum Casablanca adalah merek lokal.
Sayangnya karena iklan Casablanca yang sering mengambil orang asing sebagai modelnya, tentu membuat banyak orang mengira asal parfum yang satu ini dari Perancis.
Ternyata Casablanca merupakan merek asli Indonesia, tepatnya berasal dari PT. Priskila Prima Makmur yang diproduksi di Muara Kapuk, Jakarta. Selain Casablanca, PT. Priskila juga mengeluarkan merek Bellagio, Regazza dan Watchout.
Yang lebih mengejutkan lagi, keberhasilan parfum Casablanca sudah berusia puluhan tahun.
Apakah kamu pernah melihat produk Lea? Pasti mengira merek tersebut berasal dari Amerika.
Sementara merek Lea sengaja mem-branding diri dari Amerika Latin. Padahal, Jeans Lea diproduksi oleh PT. Lea Sanent yang bertempat di Tangerang.
Produk jeans ini pun sudah diproduksi sejak tahun 1971 lalu. Ya, meski desain dan logo tampilannya bergambar Amerika, tapi kualitas produknya tak perlu diragukan lagi.
Selain memproduksi celana jeans, LEA juga mengeluarkan produk dari denim lainnya seperti jaket, kemeja hingga rok.
Sering disangka brand luar negeri, ternyata sepeda Polygon merupakan asli produksi Indonesia.
Sebenarnya ada cerita cukup menarik, dulu produk sepeda ini pertama kali dipasarkan di luar negeri. Setelah sukses baru dibawa kembali ke Indonesia. Memang tak banyak yang mengetahuinya, sebab dari awal produksi Polygon sendiri berjuang dari sebuah brand yang kecil dan tidak diketahui banyak orang.
Pada akhirnya Polygon bisa menjadi salah satu merek sepeda yang sukses dan terkenal.
Sementara produk buatan dalam negeri ini sudah dinikmati oleh para pengendara sepeda dari berbagai belahan dunia, dari mulai negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia hingga negara di kawasan Amerika dan Eropa.
Namanya terkenal di 62 negara. Seharusnya Indonesia patut berbangga pada local brand satu ini, karena pada tahun 2013 lalu sepeda tersebut pernah digunakan di UCI DH World Cup tahun oleh tim Internasional UR Team.
Saat ke mal kamu sering melihat deretan pakaian dengan merek The Executive?
Ya, siapa sangka kalau The Executive yang dulunya lebih dikenal dengan Executive 99 menyediakan berbagai pakaian formal. Ternyata merek pakaian resmi ini berasal dari Indonesia.
Produknya yang memakai bahan lembut dan nyaman dipakai, maka tak heran The Executive berhasil merambah kepopulerannya di negara Asia Tenggara seperti Malaysia.
Merek The Executive sendiri didirikan pada tahun 1979 oleh Mr Johanes Farial, PT. Delami Garment Industries. Nah, karena menggunakan penamaan bahasa Inggris yang membuat local brand ini disangka dari luar negeri.
Sebagai orang Indonesia, harusnya berbangga hati untuk menggunakan produk lokal seperti merek sepatu Wakai.
Namun pada kenyataannya, banyak orang mengira brand tersebut buatan negeri Sakura.
Meski namanya berbau Jepang, Wakai merupakan local brand dari Indonesia. Wakai memang mengadaptasi konsep fashion Jepang. Namun proses pembuatannya dilakukan di dalam negeri.
Maka dari itu tulisan di bawah sepatu Wakai terdapat kata ‘Made of Japan’ bukan ‘Made in Japan’. Artinya proses pembuatan sepatu Wakai bukan di Jepang, hanya saja ada sentuhan-sentuhan Jepang dalam produksinya. Yang konon katanya sepatu Wakai di desain oleh seniman Jepang.
Nah, tidak sangka ya kalau kelima brand tadi ternyata berasal dari Indonesia. Sebagai orang Indonesia, berbangga hatilah dengan merek lokal yang sudah terkenal di kancah Internasional.
Berkembangnya industrialisasi di Nusa Tenggara Barat, kuncinya dengan menggunakan barang barang produksi Usaha Kecil Menengah (UKM) sendiri.
"Kuncinya bela beli produk lokal terutama pemerintah baru kemudiab masyarakat", ujar Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr H Zulkieflimansyah, SE Msc, Selasa (25/10) di Gedung Olahraga Tripat, Gerung, Lombok Barat.
Hal itu dikatakannya saat roadshow dan talkshow industrialisasi kesembilan di kabupaten Lombok Barat bertema Ekosistem Industri Permesinan.
Terkait hal tersebut, Gubernur mengapresiasi konsep industrialisasi dan prioritas Lombok Barat dalam mengembangkan industri permesinan. Ditekankannya, upaya itu harus dimulai dengan menciptakan mesin induk yang mampu menghasilkan mesin mesin lainnya. Dikatakannyapl pula, mesin mesin yang diciptakan adalah mesin mesin yang menggerakkan produksi lokal lainnya seperti pengolahan dan alat bantu (tools).
Ditambahkan Gubernur, pasar yang tersedia memang sangat besar namun demikian Perda Bela Beli Produk Lokal harus dimaknai membesarkan industri lokal agar bersaing dengan produk komersial lainnya.
Sementara itu, Bupati Lombok Barat H Fauzan Halid mengatakan telah banyak produk UKM Lombok Barat yang diserap pasar luar negeri selain yang disediakan dalam e katalog untuk pengadaan barang pemerintah.
Saat ini telah ada 10 UMKM khusus mesin untuk pengolahan yang juga sudah menyesuaikan dengan kebutuhan industri lainnya seperti pengolahan kopi, bambu dan gula aren menjadi gula kristal.
Dalam roadshow yang diikuti pula oleh pameran hasil industri UMKM, talkshow yang digelar melibatkan pelaku UMKM se Lombok Barat masih menyoal pembiayaan dari bank maupun standarisasi untuk mesin olahan pangan. (jm/opeick)
“Bela-Beli Kulon Progo” adalah sebuah konsep Pembangunan yang menyentuh kognitif masyarakatnya agar terbentuk suatu pola perilaku yang mengutamakan penggunaan produk-produk lokal untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Konsep ini lahir dari Pemerintah Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2013 dan langsung disosialisasikan secara masif ke seluruh wilayah Kulon Progo. Pemerintah Kulon Progo pun dalam waktu singkat melakukan beberapa langkah untuk mengefektifkan langkah-langkah sosialisasi gerakan pembangunan ini. Langkah tersebut di antaranya memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK) lokal dan meresmikan suatu motif batik yang dijadikan identitas Kabupaten Kulon Progo.
Setelah ASN melakukan penandatanganan Surat Pernyataan kesediaan berbelanja produk lokal Kulon Progo, pada bulan Mei 2024 ini ASN di Lingkup DPUPKP mulai melakukan transaksi belanja melalui akun https://belabeliku.kulonprogokab.go.id/. Beberapa ASN sudah berhasil melakukan transaksi pembelian produk lokal. Namun demikian, ada beberapa proses transaksi yang belum bisa dilanjutkan, karena penjual belum siap bertransaksi dengan aplikasi tersebut. Ada juga penjual yang menerapkan pengantaran dengan batas minimal yang cukup tinggi, sehingga pembeli memilih untuk membatalkan transaksi. Ke depannya, perlu disepakati sistem jual beli yang sekiranya bisa saling menguntungkan antara pembeli dan penjual. Produk-produk lokal yang diproduksi oleh masyarakat Kulon Progo semakin dikenal juga di kalangan yang lebih luas sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Hasil Pencarian Bonsai Beringin Lokal
Bonsai beringin lokal terbanyak dilihat
Hasil Pencarian Bonsai Beringin Lokal Cantik
Maaf, barangnya tidak ketemu
Coba cek lagi kata pencarianmu.
Brand Rollover Reaction – Para pecinta brand kosmetik lokal pasti tidak asing dengan brand lokal satu ini. Brand ini adalah Rollover Reaction. Rollover Reaction merupakan sebuah brand kosmetik lokal yang banyak digemari oleh para wanita di Indonesia.
Brand kosmetik Rollover Reaction didirikan pada tahun 2014. Berawal dari obrolan di siang hari oleh empat orang sahabat SMA yaitu Dinar Amanda, Naya Tinanda Nabila, Sarah Novia, dan Novianti Haryanto yang sama-sama memiliki ketertarikan di dunia kecantikan.
Saat itu mereka melihat peluang bisnis yang memiliki prospek baik yaitu industri kosmetik. Dinar Amanda sendiri bercita-cita ingin meningkatkan kualitas kosmetik di Indonesia. Selain itu ia ingin merubah stigma negatif masyarakat tentang brand lokal yang tidak mampu menyaingi brand–brand asing atau dari luar.
Selain itu, saat keempat cewek tersebut lulus kuliah, mereka merasa susah mendapatkan kosmetik yang bagus. Saat itu sedang zaman-zamannya jastip atau jasa titip dan harganya sendiri juga terbilang mahal. Belum lagi harus menunggu pre-order terlebih dahulu.
Maka dari itu setelah kesusahan mendapatkan kosmetik yang bagus, mereka do research mengenai produk kosmetik dan akhirnya tertarik serta inisiatif untuk membuat produk kosmetik sendiri.
Pada tahun 2014 mereka akhirnya menuangkan segala pikiran dan tenaganya hingga berhasil mengeluarkan produk pertamanya yaitu liquid lipstick yang baru liris dua tahun setelahnya yaitu pada tahun 2016.
Pada tahun 2016 juga mereka meluncurkan Rollover Reaction yang dideklarasi sebagai “Independent lokal beauty brand”.
Target pasar mereka sendiri adalah perempuan dengan usia 18-35 tahun. Brand lokal satu ini sangat fokus mengoptimalkan platform digital. Pada tahun kedua Rollover Reaction mendirikan flagship store di Plaza Indonesia sebagai experience center.
Mereka berempat sangat lega saat produk yang dibuatnya selama dua tahun ini akhirnya dirilis. Mereka juga terkejut dan tak menyangka bahwa antusias masyarakat terhadap lip cream trsebut sangat bagus.
Saat itu Rollover Reaction memproduksi 10 ribu produk liquid lipstick, mereka berekspetasi dapat menghabiskan produk tersebut selama tiga tahun, namun tak di sangka baru saja satu sampai dua bulan sudah terjual habis.
Dari tahun 2016 tersebut hingga saat ini Rollover Reaction terus aktif memproduksi produk-produk terbaru dan terus melakukan inovasi.
Hingga mereka memiliki tips sukses tersendiri menurut mereka. Menurut Naya dan Dinar tips suksesnya sendiri adalah pemikiran yang matang, mempunyai standar, dan berpegang teguh dengan nilai yang sudah diciptakan sejak awal.
Lip and Cheek Cream
Produk pertama yang menjadi favorit dan wajib Anda coba adalah lip and check cream. Produk satu ini dapat Anda aplikasikan di bibir dan juga pipi loh.
Rollover Reaction menyuguhkan 10 pilihan shade yaitu Blondie, Lizzy, Rah, Lucy, Grace, Umma, Penny, Moss, Livv, dan juga Maxwell.
Anda wajib coba nih produk satu ini, karena produk ini sangat mudah diaplikasikan dan memiliki aplikator yang kecil. Jika Anda memakai produk ini maka akan lebih cerah dan juga fresh. Selain itu produk ini juga mudah di blend dan pastinya multifungsi bukan?
Jika Anda tertarik mencoba produk lokal satu ini dapat menyiapkan budget kurang lebih sekitar Rp 129.000 ya.
Produk kedua yang menjadi favorit adalah cushion compact. Cushion compact milik Rollover Reaction hadir dalam 3 pilihan warna atau shade, apa sajakah itu?
Shade dari cushion compact ini sendiri adalah 101 Custard Tart, 102 Honey Toast, dan 103 Milk Tea. Shade 101 Custard Tart dipercaya cocok banget untuk jenis kulit yang neutral undertone, 102 Honey Toast cocok untuk kulit medium skin tone dengan yellow undertone, dan 103 Milk Tea cocok untuk kulit deep skin tone dengan yellow undertone.
Produk satu ini wajib banget Anda beli karena memiliki klaim dengan formula breathable yang dapat melembapkan kulit Anda.
Selain itu cushion compact ini mengandung SPF protection dan packagingnya sendiri di desain yang simple pastinya dengan warna khas dari Rollover Reaction yaitu warna hitam. Untuk harganya sendiri Anda cukup mengeluarkan uang sebesar Rp 195.000.
Browcara Eyebrow Perfector
Produk selanjutnya yang wajib Anda coba adalah Browcara Eyebrow Perfector. Ini adalah produk alis yang disuguhkan oleh Rollover Reaction.
Browcara Eyebrow Perfector ini dilengkapi dengan spoolie yang dapat memberikan hasil akhir yang halus dan juga alami. Shade yang ditawarkan sendiri ada tiga, yaitu Clear, Espressi, dan Cappuccino.
Produk satu ini adalah produk Rollover Reaction yang menggabungkan mascara dan juga eyebrow kit. Jangan salah ya, Anda dapat memakainya untuk kegiatan sehari-hari loh.
Selain itu produk ini juga dapat Anda bawa kemana saja karena ia didesain dengan bentuk mungil dan juga simple. Browcara Eyebrow Prerfector ini dibanderol dengan harga kurang lebih Rp 109.000.
Jadi Anda tertarik untuk mencoba produk yang mana nih? Pastinya jangan sampai ketinggalan buat nyobain produk ini ya. Yuk cintai produk dalam negeri seperti brand lokal satu ini.