Hk 17 Agustus 2024
Slogan 17 Agustus 2024 yang Membangkitkan Semangat
Slogan 17 Agustus 2024 yang Singkat
Pasukan Pengibar Bendera
Pada upacara 17 Agustus 1945, pengibaran Sang Saka Merah Putih hanya dilakukan oleh tiga orang, yaitu Latief Hendraningrat, Sastro Kusumo, dan Surastri Karma (SK) Trimurti.
Sementara itu, pada upacara peringatan kemerdekaan tahun ini (dan tahun-tahun sebelumnya), ada 76 orang yang dipercayakan untuk menjadi pengibar.
Puluhan pengibar bendera yang menerima kehormatan itu adalah siswa-siswi berprestasi dari seluruh Indonesia. Mereka akan ditempatkan di Pasukan 8 (pembawa bendera) dan Pasukan 17 (pengiring atau pemandu).
Ada 6 agama yang diakui secara resmi di Indonesia, seperti agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Kong Hu Cu. Setiap penganut agama pasti memiliki cara yang berbeda – beda dalam melakukan ibadah. Jika di Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam dengan tata cara beribadah menjalankan solat 5 waktu, di provinsi Bali yang mayoritas penduduknya memeluk agama Hindu, juga memiliki tata cara ibadah yang berbeda sesuai dengan kepercayaan masing – masing. Kali ini tim warta17agustus.com akan merangkum seperti apa tata cara beribadah umat Hindu Bali.
Ada 5 aktivitas ibadah yang dilakukan oleh umat Hindu Bali. Yang pertama yaitu Mesodan. Pada setiap tempat tinggal atau rumah masyarakat Hindu Bali memiliki pelinggih atau sanggah yang menjadi tempat stana Dewa. Di sana ada cangkir kecil yang di dalamnya terdapat kopi yang disertai beragam jenis jajan. Persembahan yang disebut dengan mesodan. Ini merupakan tradisi ketika pagi hari yang dilakukan umat Hindu Bali. Saat melakukan persembahan, masyarakat Hindu Bali juga melengkapinya dengan canang dan dupa. Selain itu, mereka juga melafalkan mantra persembahan yang disertai gerakan ngayap, yakni gerakan maju mundur pada jari.
Yang kedua yaitu Mesaiban. Tradisi ini dilakukan dengan menempatkan nasi dan lauk di atas potongan daun kecil yang kemudian ditempatkan di luar rumah. Pemeluk agama Hindu Bali akan melakukan aktivitas tersebut setelah proses memasak dilakukan dan sebelum makan. Aktivitas ibadah masyarakat Hindu Bali yang satu ini memiliki tujuan untuk mengungkapkan rasa syukur atas anugerah pangan yang telah mereka dapatkan selama ini.
Berikutnya adalah Mejejaitan. Aktivitas yang dilakukan oleh pemeluk agama Hindu Bali sebagai sarana untuk membuat keperluan keagamaan. Mejejaitan dibuat dengan beberapa bahan, seperti slepan atau daun kelapa tua, busung atau daun kelapa muda semat yang berasal dari irisan bambu kecil, dan ibung yang memiliki bentuk seperti daun lontar. Mejejaitan biasanya hanya dilakukan oleh perempuan.
Yang keempat yaitu Metanding atau cara pengaturan sesajen yang kemudian digunakan untuk upacara keagamaan. Metanding canang yang menjadi aktivitas ibadah masyarakat Hindu Bali sehari - hari biasanya dibuat dengan jejaitan daun pisang yang kemudian diberi taburan bunga di bagian atasnya. Proses pembuatan petanding tersebut dilakukan oleh lebih dari satu orang. Apalagi, ketika metanding yang dibuat begitu kompleks, menandakan adanya pelaksanaan upacara besar. Selain itu, metanding bagi masyarakat Bali merupakan kemampuan yang wajib dimiliki oleh perempuan Bali.
Terakhir adalah Mebanten canang yang merupakan aktivitas ibadah masyarakat Hindu Bali yang dilakukan sebelum persembahyangan. Ketika melakukan ibadah ini, diperlukan bahan - bahan seperti canang, tirta, dupa, serta bunga yang ditempatkan pada pelinggih. Selain itu juga ada permen atau biskuit kecil sebagai persembahan. Aktivitas ibadah yang satu ini dilakukan oleh setiap pemeluk agama Hindu Bali baik laki-laki atau perempuan.
Sumber : https://www.kintamani.id/5-aktivitas-ibadah-masyarakat-hindu-bali-sehari-hari-007097.html
Upacara Peringatan HUT Republik Indonesia, 17 Agustus 2024.
Upacara Peringatan HUT Republik Indonesia Ke-79 17 Agustus 2024, bertempat di Halaman Kantor Mahkamah Syar’iyah Blangpidie, pukul 08.00 WIB s/d selesai. @humasmahkamahagung @majalahdigital.badilag @ms_aceh #dirgahayuri79#17agustus#nusantara#mari#badilag#nyoecap
Indonesia merayakan Hari Ulang Tahunnya setiap tanggal 17 Agustus. Tahun ini, HUT Republik Indonesia memasuki tahun ke-79.
Dalam rangka memperingati HUT RI ke-79 ini, pemerintah mengusung tema 'Nusantara Baru Indonesia Maju'. Tema tersebut yang juga menjadi slogan 17 Agustus 2024.
Selain slogan resmi dari pemerintah, detikers juga dapat menggunakan slogan lain untuk menyemarakkan momen perayaan HUT RI pada 17 Agustus. Melalui slogan ini, detikers dapat membagikan kata-kata positif yang bisa menjadi motivasi bagi masyarakat untuk bersama-sama membangun Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah di bawah ini detikSulsel telah menyajikan sejumlah slogan 17 Agustus yang dapat detikers gunakan untuk semarakkan HUT RI ke-79 tahun. Yuk, disimak!
Slogan 17 Agustus 2024 yang Menarik
Itulah kumpulan slogan 17 Agustus yang dapat detikers gunakan untuk meramaikan HUT RI ke-79 tahun. Semoga bermanfaat!
Upacara 17 Agustus merupakan tradisi yang setiap tahunnya wajib dilaksanakan untuk memperingati kemerdekaan Indonesia setelah ratusan tahun hidup di bawah pengaruh dan kekuasaan penjajah.
Upacara 17 Agustus dilaksanakan untuk pertama kalinya pada tahun 1945. Kala itu, dengan kesederhanaan namun semangat yang menggebu-gebu, para tokoh bangsa satu suara untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut, upacara kemerdekaan masih terus dilakukan sampai sekarang. Hanya saja, saat ini, perayaan bebasnya Indonesia dari kolonisasi terbilang jauh dari kata “sederhana”.
Lantas, perbedaan apa saja, ya, yang dapat ditemukan pada pelaksanaan upacara 17 Agustus 1945 dan upacara 17 Agustus 2024? Sebelum mengetahui jawaban selengkapnya, jangan lupa intip poin-poin pembahasan artikel ini terlebih dahulu, ya!
Selain menyimak informasi perihal upacara 17 Agustus melalui artikel yang Telkomsel bagikan, kamu juga dapat memanfaatkan internet dan media sosial untuk memperoleh paparan yang kamu perlukan.
Nah, supaya kamu bisa internetan dengan tenang tanpa mengkhawatirkan masalah kuota yang tiba-tiba habis atau sinyal yang menghilang tanpa aba-aba, jangan lupa aktifkan Paket Harian dari Telkomsel melalui aplikasi MyTelkomsel, ya!
Melalui penjabaran ini, Telkomsel akan memaparkan enam perbedaan signifikan yang muncul pada pelaksanaan upacara 17 Agustus 1945 dan upacara 17 Agustus 2024. Supaya nggak semakin penasaran, segera cermati informasinya, ya!
Hal pertama yang akan Telkomsel kupas dalam artikel ini adalah perbedaan lokasi pelaksanaan upacara kemerdekaan untuk pertama kalinya dan upacara kemerdekaan tahun ini.
Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama, peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, tepatnya di halaman rumah Soekarno.
Sekadar informasi, beberapa tahun lalu, sempat muncul pergunjingan yang memperdebatkan pemilik asli gedung bersejarah tersebut. Ada yang mengatakan, rumah itu sebenarnya bukan milik presiden pertama Indonesia.
Pemilik aslinya diduga bernama Faradj bin Martak, seorang pebisnis Muslim keturunan Yaman yang mencintai Indonesia seperti tanah airnya sendiri. Ia disinyalir meminjamkan rumah kepada para tokoh bangsa untuk proklamasi.
Kendati demikian, sejarawan masih meragukan kebenaran fakta tersebut. Pasalnya, bukti yang bermunculan, seperti ucapan terima kasih Soekarno kepada Martak, dianggap kurang kuat.
Sementara itu, lokasi pelaksanaan upacara kemerdekaan tahun ini berada di dua tempat, yakni Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN) dan halaman Istana Merdeka Jakarta.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, upacara 17 Agustus yang diselenggarakan untuk pertama kalinya benar-benar diliputi kesederhanaan dan ketergesa-gesaan.
Usai menyiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan, seperti bendera, tiang, dan pengeras suara, Soekarno langsung berdiri menghadap para hadirin untuk menyampaikan pidato pembuka dan proklamasi kemerdekaan.
Acara dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih yang diiringi dengan nyanyian Indonesia Raya oleh para peserta upacara. Setelah itu, Walikota Soewirjo dan dr. Muwardi pun memberikan sambutan.
Susunan acara 17 Agustus puluhan tahun silam jelas berbeda dengan sekarang. Berikut susunan acara upacara kemerdekaan yang mungkin belum kamu ketahui.
Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara dengan kondisi pembina upacara sudah berada di tempat.
Pemberian hormat kepada pembina upacara.
Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara bahwa upacara siap dilaksanakan.
Pengibaran bendera merah putih oleh paskibraka dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan yang dipimpin oleh pembina upacara.
Pembacaan Pancasila yang diikuti oleh seluruh peserta upacara.
Pembacaan naskah Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pembacaan Keputusan Presiden RI tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya dan pemberian piagam kepada penerima Satyalancana Karya Satya (jika ada).
Penyampaian amanat pembina upacara.
Laporan pemimpin upacara bahwa upacara telah selesai dilaksanakan.
Penghormatan kepada pembina upacara.
Pembina upacara meninggalkan mimbar upacara.
Upacara selesai. Pemimpin upacara membubarkan barisan.